Jumat , 4 Oktober 2024

Hardiknas : Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan

Hari Pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Pada tahun 2018 ini Hari Pendidikan Nasional jatuh pada hari Rabu dan biasanya untuk memperingatinya akan dilasanakan upacara bendera di setiap instansi sekolah maupun pemerintahan baik dari dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam peringatan hari pendidikan nasional ini diharapkan seluruh bangsa Indonesia sadar akan pendidikan. Untuk membangun sebuah bangsa yang besar dimulai dari pendidikan yang mencakup semua sisi baik iptek, sosial, moral dan kepribadian.

Peringatan hari pendidikan nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun leibh merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada seluruh insan pendidikan.

berhubungan dengan itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar upacara Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 di Halaman Kantor Gubernur, (2/5). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit. Turut hadir pada upacara tersebut Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Kapolda Sumbar Sumbar, Dandim, Danlanud, serta Danlantamal, serta Kepala SKPD Provinsi Sumatera Barat.

Setelah pengibaran bendera merah putih, Pemimpin upacara menyampaikan pidato amanat Mendikbud RI Muhadjir Effendy yang disampaiakan oleh Wagub Sumbar. menghimbau agar kita semua ikut bergerak dan terlibat dalam memperluas dampak pendidikan saudara sebangsa yang belum merasakan pendidikan itu. Muhadjir mengatakan untuk mewujudkan visi tersebut, Kemendibud siap melakukan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun manajerial. Oleh sebab itu, pembentukan karakter harus dimulai dari pendidikan dasar.

“Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini juga kita jadikan momentum untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan. Dalam waktu yang bersamaan kita menerawang ke depan atau membuat proyeksi tentang pendidikan nasional yang kita cita-citakan,” tulisnya dalam pidato tersebut.

Tripusat pendidikan tersebut menurutnya harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong-royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa.

Tantangan eksternal juga muncul yaitu Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system yang telah mengubah peri kehidupan masyarakat.

Artificial intelligence, internet of things, 3D printing, robot, dan mesin-mesin cerdas secara besar-besaran menggantikan tenaga kerja manusia.

Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam menghadapi gelombang perubahan tersebut, juga kemampuan dalam beradaptasi dan bertindak gesit.

“Oleh karena itu, mau tidak mau dunia pendidikan dan kebudayaan pun harus terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika tersebut. Cara lama tak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi tantangan eksternal. Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang hidup dan dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan kita,” katanya.

Ia mengajak semua pihak bergandeng tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama dalam menguatkan pendidikan.

Selain jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 Juta
anak, pendidikan nonformal juga telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa.

“Pendidikan harus dilakukan secara seimbang oleh tiga jalur, baik jalur formal, nonformal, maupun informal. Ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jalur pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan apresiasi terhadap 118 guru, guru yang aktif dalam penulisan dan literasi, yang sudah membuat lebih dari 200 judul buku dan ini adalah ciri khas dari Hardiknas di Sumatera Barat.

“Sumatera Barat adalah sumbernya penulis, banyak penulis yang berasal dari Ranah Minang, kami apresiasi karya guru tersebut” kata Wagub dalam sambutannya.

Dan tak lupa Wagub juga menyampaikan pesan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang mengapresiasi kinerja Disdik Sumbar, Sekolah, Pengawas, dan guru dalam pelaksanaan UNBK yang berjalan dengan lancar tanpa gangguan.

Ia juga menambahkan dihari ini juga launcing Pustaka Gerakan Nasional Membaca (Gernas) pada ada usia dini, beliau menghimbau agar semua elemen bacakan serta dorong anak usia dini agar gemar membaca.

 

 

Tentang Harsen Novan

Komunitas Seni Sako Minangkabau

Lihat Juga

Standar Pelayanan Dinas Pendidikan Prov Sumbar

Tinggalkan Balasan