Sabtu , 12 Oktober 2024

Indahnya Islam “Penyejuk Hati, Penguat Iman”

Pemprov Sumbar mengadakan acara tausiah Ramadhan berjudul Indahnya Islam “Penyejuk Hati, Penguat Iman” yang nantinya akan diadakan setiap pagi sebelum jam kerja pegawai di lingkungan SKPD Pemprov Sumbar dan bekerjasama dengan Padang TV. Edisi pertama kali ini, dihadiri oleh keluarga besar Disdik Sumbar, guru & Murid SMAN 10 Padang. (5/5). Tausiah agama yang diberi oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Dalam tausiahnya, beliau memberikan beberapa ceramah penting dan yang marah terjadi di Generasi muda penerus bangsa, maupun PNS.

Sebagai pengantar, beliau menyampaikan melarang perbuatan yang membunuh diri, merusak diri, dan merugikan diri, dalam Al-quran Surat An-Nisa 29 menjelaskan : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. dalam islam sendiri sudah melarang perbuatan yang tersebut, seperti kosumsi minuman keras dan narkoba, berjudi. Penyalahgunaan Narkobar dapat menimbulkan pengaruh yang sangat jelek terhadap remaja yang berkiatan dengan gairah, aktifitas kerja, status sosial dan kepercayaan lain kepadanya. Remaja yang sebelumnya terbiasa kreatif dan menjadi kepercayaan orang lain secara cepat berubah prilakunya.

Kecanduan obat terlarang akan menyebabkan keruntuhan ekonomi tahap awal, menggoncang kantong pribadi kemudian ekonomi keluarga hingga masyarakat. Ketagihan obat terlarang dapat menyebabkan turunnya kualitas daya kerja, dan telah terbukti bahwa kegoncangan yang terjadi akibat pengunaan narkoba dapat menyebabkan menurunnya intensitas kerja. Seperti tidak dapat membedakan waktu, suara, jarak dan warna. Rusaknya penglihatan dan menurunnya reaksi tubuh. Disamping itu daya ingat dan daya pikir akan melemah sehingga dapat menimbulkan turunnya kualitas kerja. Dari Segi uang yang terhambur-hamburkan oleh pecandu obat terlarang untuk membelinya merupakan kerugian besar bagi diri, keluarga dan masyarakat. Pecandu narkoba rela berkorban dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya. Dan tidak lagi mengatur manajemen diri dan rumah tangga. Ambisi satu-satunya adalah membeli obat terlarang dengan semahal apapun, tanpa memperdulikan keluarganya demi memuaskan keinginannya.

selanjutnya Gubernur menjelaskan perihal remaja dalam Islam, kondisi generasi muda bangsa kita yang sangat memprihatinkan dalam beberapa tahun yang lalu tentunya bukanlah sebuah potret generasi yang kita ingingkan. Alhandulillah, dalam awal milenium ketiga ini dimana terpaan budaya barat yang menawarkan pola-pola pergaulan yang tidak Islami semakain besar, justru terjadi perubahan yangsangat besar dalam perkembangan pergaulan remaja Islam.

Saat ini remaja-remaja Islam sudah tidak malu-malu lagi untuk menunjukkan identitas keislamannya dengan membawa Al-Quran ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat aktifitas mereka. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Kahfi 18 : Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

begitulah seharusnya generasi muda islam, maka Allah akan menambahkan mereka petunjuk. Islam telah memberikan tuntunan kepada kita mengenai proses pembinaan anak dan genersai muda yang benar dengan memperhatikan semua faktor yang dapat mempengaruhi proses perkembangan jiwa dan mentalitas pemuda. Proses pembinaan tersebut harus dilakukan dalam berbagai lingkungan. Gubernur mencontohkan mengenai Nabi Ibrahim, Yahya, dan Yusuf ketika muda, seperti itulah harusnya generasi saat ini seperti generasi muda para Nabi & Rasul.

dan yang terakhir Irwan Prayitno menyampaikan Pentingnya menjaga waktu ibadah. kenapa kita berbuat baik? berhaji? berpuasa? salat? dan beribadah? dari semua pertanyaan jawaban hanya satu, adalah untuk diri kita sendiri, membuat diri kita lebih baik. Hidup manusia terdiri dari kumpulan waktu-waktu. Setiap kegiatan dan peristiwa yang dilaluinya tidaklah bisa terlepas dari waktu. Maka dari itu, waktu sangatlah penting bagi manusia pada umumnya, terlebih lagi bagi seorang Muslim. Seorang Muslim yang baik akan senantiasa memandang bahwa setiap waktu yang dilakukannya merupakan ibadah.

Jika sebagian orang menjadikan “waktu adalah uang” sebagai moto hidupnya, maka seorang Muslim hendaknya menjadikan waktunya adalah ibadah. Hendaknya ia meniatkan setiap waktu yang dilaluinya untuk melakukan kegiatan yang diniatkan ibadah. Tatkala ia bekerja, maka niatkanlah untuk menafkahi anak dan istrinya. Dan tentu saja hal tersebut (menafkahi anak dan istri) merupakan ibadah yang mulia. Tatkala ia makan dan minum, serta kegiatan yang lainnya pun hendaknya ia niatkan juga untuk ibadah. Bahkan istirahatnya pun bisa bernilai ibadah jika ia niatkan agar nantinya bisa beribadah lebih maksimal lagi setelah dirinya beristirahat.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita bahwa kebanyakan dari kita sering kali akan tertipu dan lalai jika dalam keadaan sehat dan memiliki banyak waktu. Tertipu di sini maksudnya adalah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya serta terlalu menyibukkan diri dengan perkara dunia. Bahkan ada yang lalai dan tidak mengerjakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Jika demikian, maka kerugian dan penyesalanlah yang akan ia dapatkan di akhirat kelak.

Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menjaga waktu dan memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah, beliau juga mengajarkan hal tersebut kepada para keluarganya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Murid dan Kepala SMAN 10 Padang

 

Tentang Harsen Novan

Komunitas Seni Sako Minangkabau

Lihat Juga

Standar Pelayanan Dinas Pendidikan Prov Sumbar

Tinggalkan Balasan