EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AUDIO DALAM PEMBELAJARAN UNTUK TUNA NETRA YANG LEBIH BAIK

Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia berkerjasama dengan Balai Teknologi Komunikasi dan informasi Pendidikan serta Bidang Pembinaan SLB Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mengadakan Lokakarya Analisis Kebutuhan Model Audio untuk Pendidikan Luar Biasa Tuna Netra yang diselenggarakan di Hotel Kolivera III (14/03/2017) Jl. Agus Salim Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat.

Lokakarya ini  berlangsung selama 2 (dua) hari dengan peserta lokakarya berasal  dari Kepala dan Guru SMP Inklusi Kota Payakumbuh serta Kepala dan Guru SLB A Kota Payakumbuh, Kepala dan Guru SMA Inklusi serta Guru-guru Bahasa Mata Pelajaran Bahasa Inggris dari SMA Negeri 2, SMA Kosgoro dan SMK 3 serta Pengawas SMA dan SLB Kota Payakumbuh.

Adapun yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SLB dan Kepala Baltekkomdik Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, selain itu juga narasumber dari Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia yang memaparkan secara bergantian usulan model audio pembelajaran khusus untuk peserta didik tuna netra.

Dalam paparan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dengan judul Kebijakan Dinas Pendidikan dalam Pembinaan SLB dijelaskan bahwa peralihan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK serta SLB ke Provinsi juga menjadi kendala dalam pemerataan kendali dan akses yang demikian luas untuk seluruh Sumatera Barat, namun disebutkan bahwa pilihan lokasi daerah penyelenggaraan lokakarya di Kota Payakumbuh adalah pilihan yang tepat karena kota inilah yang paling lengkap pendidikan untuk ketunaan, dan Kota Payakumbuh juga menjadi acuan terkait masalah perencanaan dan pengembangan kebijakan untuk masalah ketunaan secara umum di Sumatera Barat.

Sementara itu kepala Baltekkomdik menjelaskan fungsi dan tugas Baltekkomdik sebagai perpanjangan tangan kebijakan Pustekom di daerah yang salah satunya UPT Pustekom  tersebut adalah Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang berkedudukan di Jogjakarta. Dengan demikian, kebijakan Nasional ini pun diupayakan dapat berjalan sinergis dengan kebijakan di daerah dan salah satunya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan minat peserta didik tuna netra dengan media pembelajaran berbentuk audio atau media lainnya yang berisi materi bahasan dan kumpulan soal-soal sebagai bahan belajar dalam persiapan menghadapi ujian nasional bagi siswa tuna netra.

Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan menambahkan, dilandasi dengan asumsi bahwa ada kendala dalam pelaksanaan ujian untuk anak berkebutuhan khusus seperti kendala dalam membaca dan menggunakan braille serta membacakan soal oleh guru pembimbing khusus dengan kemungkinan distorsi terhadap materi ujian hal mana seakan mengindikasikan kurang berpihaknya pelaksanaan ujian nasional kepada anak berkebutuhan khusus. Untuk itulah dikembangkan model-model baru yang akan dilaunching dalam waktu dekat dengan terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan media audio pembelajaran untuk anak tuna netra.

Lokakarya dalam bentuk FGD ini dimaksudkan untuk menampung masukan, usul dan saran perbaikan dalam konsep media audio pembelajaran khusus untuk  anak tuna netra berupa media berupa Model Meta Digit, Smile dan Ears.

META DIGIT adalah Media Tes Aplikasi Digital yaitu aplikasi penunjang pelaksanaan ujian kepada peserta didik tuna netra berupa rekaman soal-soal dalam bentuk flashdisk yang disinkronkan dengan alat pembaca digital yang dihubungkan  dengan speaker. Alat khusus yang dikembangkan adalah model remote yang bisa dirasakan oleh jari peserta didik dengan tombol tertentu yang mengarahkan anak-anak untuk menjawab soal-soal audio tersebut.

SMILE adalah  akronim dari Smart Mobile Interactive Learning yang mengembangkan model media audio pembelajaran interaktif luring (luar jaringan) untuk percakapan Bahasa Inggris tingkat SMA/SMK yang didasari oleh banyak pemakaian smartphone oleh pelajar dengan penggunaan internet. SMILE dikembangkan dengan pola offline atau luring agar pengguna dapat menghemat data internet. Isi atau content SMILE ini juga disesuaikan dengan konsep interaktif untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dalam pembelajaran percakapan Bahasa Inggris; dan ketrampilan percakapan dalam Bahasa Inggris dipilih karena dalam era global sekarang ini, pelajar SMA/SMK diharapkan menguasai percakapan, yang meliputi vocabulary, ungkapan, dan pronunciation.

Sementara model EARS atau EARS Narrative Text  atau English Audio for Reading Skills (EARS) genre Narrative Text  adalah model media audio untuk kemampuan membaca teks naratif dalam Bahasa Inggris yang ditujukan kepada guru-guru yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan peserta didik lebih memahami materi teks naratif dan meningkat kemampuan reading comprehension. Adapun media yang dipakai untuk EARS ini adalah Handphone, MP3/MP4 Player , Komputer/Laptop. Model ini dikemas dengan format MP3 untuk audionya sehingga dapat dimanfaatkan dengan menggunakan media HP, komputer, dan MP3 atau MP4 Player.  Sedangkan penyajiannya menggunakan multimedia di mana pengguna dapat memilih narrative text yang akan dipelajari.

Setelah mengikuti pemaparan model-model media audio untuk pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus ini serta mencoba aplikasi tersebut, peserta lokakarya kemudian mengisi angket atau kuestioner yang berisi antara lain pendapat peserta terhadap model-model ini jika nantinya dikembangkan secara massal untuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Tinggalkan Balasan