Kamis , 21 November 2024

Sebelum Bersaing Dalam Dunia Kerja, Siswa SMK di Sumbar Dibekali Pelatihan Dan Magang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif. Lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri. Munculnya beberapa pendekatan pendidikan baru dalam pendidikan kejuruan mempunyai implikasi pada pentingnya dibangun kolaborasi yang lebih erat antara SMK dengan dunia kerja.

maka dari itu, Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Barat (Sumbar) diarahkan magang di seluruh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), sebelum tamat dan bersaing mencari pekerjaan.

“Pembinaan dilakukan tiga hingga enam bulan bagi siswa SMK yang akan tamat. Mereka diarahkan untuk praktik lapangan kerja, sehingga memiliki pengalaman dalam hal administrasi pemerintahan,” ungkap Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/5/2017).

Guna merealisasikan hal itu, Dinas Pendidikan Sumbar (Disdik), Disdukcapil Sumbar, dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) telah menandatangani nota kesepahaman, sebelum upacara peringatan Hari Pendidikan. Nasrul Abit berpesan supaya nota kesepahaman benar-benar direalisasikan. Selain, terhadap siswa SMK yang telah tamat, pembinaan juga dilakukan melalui pelatihan kerja oleh Disnakertrans melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar pada beberapa daerah. Pelatihan disesuaikan dengan bidang masing-masing tamatan SMK.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Drs. Burhasman, MM mengatakan, praktik lapangan di Disdukcapil ditujukan bagi siswa SMK jurusan manajemen dan administrasi. Sedangkan siswa SMK jurusan lain tetap diarahkan untuk praktik di perusahaan yang sesuai dengan bidangnya. “Harapan kita, lulusan SMK Sumbar benar-benar bisa menjadi tenaga kerja profesional yang menguasai bidangnya masing-masing. Kalau yang manajemen dan administrasi praktiknya diarahkan ke Disdukcapil, sedangkan yang perhotelan atau pariwisata tentu diarahkan di hotel atau restoran besar,” tambahnya.

ini adalah langkah untuk pengalaman untuk bersaing dalam dunia kerja, dan juga untuk mengurangi angka pengangguran di Sumbar.

Tentang Harsen Novan

Komunitas Seni Sako Minangkabau

Lihat Juga

PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat

Tinggalkan Balasan