Disdik Sumbar dan LPPM Sikapi Isu LGBT Melalui Seminar

Isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) belakangan ini menjadi perhatian masyarakat Ranah Minang. Pendidikan seks sejak dini ditengarai  menjadi salah satu cara yang tepat, dalam menangkis isu penyimpangan seksual ini.

Terlebih dalam sektor dunia Pendidikan yang turut menyerang perilaku menyimpang ini. Berangkat dari permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Disdikprov Sumbar) bersama Lembaga Pembina Pelajar Muslim (LPPM) Sumbar mengadakan seminar penguatan karakter dalam menyikapi isu LGBT, seminar ini diadakan di Aula Kantor Gubernur Sumbar (30/11).

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP), Kadisdikprov Sumbar Adib Alfikri, Kabid SMA, SMK, SLB, Kacabdin wilayah 1-8, seluruh kepala sekolah se-Sumbar, dan pengurus LPPM beserta yayasan belajar Nurul Fikri.

Seminar tersebut dibuka langsung oleh Gubernur IP, dalam sambutannya ia menyatakan isu LGBT dan narkoba masih menjadi perhatian pemerintah serta masih marah di Sumbar.

“Melalui index komunikasi kita masih terbesar isu LGBT, itu dapat dilihat masih banyaknya media yang memberitakan LGBT dan itu menyerang pelajar, bahkan oknum pegawai pemerintahan,” ucapnya saat pembukaan.

Lanjut IP, LGBT bukan sebuah penyakit turunan atau bawaan dari lahir, karena dalam agama tidak ada hal tersebut.

“Banyak yang protes, Pak Gubernur LGBT itu kan bawaan dari lahirnya, saya tegaskan Allah ciptakan manusia itu dalam fitrah yang suci jadi bagaimana mungkin Allah menciptakan hambanya dalam perilaku menyimpang,” tegasnya.

“Sekolah harus mampu mengindikasi murid agar tidak sampai mengenai peserta didik, karena faktor lingkungan dan keluarga mempengaruhi didikan anak kita, mengurangi LGBT memang susah, tapi kita harus menghalanginya, harus memberi konseling,” lanjutnya.

Senada dengan hal tersebut, Kadisdik Sumbar Adib Alfikri menyatakan sikap tegas kepada oknum sekolah yang terindikasi LGBT.

“Saya akan pecat oknum pendidikan kalau terindikasi LGBT, saya menyatakan sikap tegas akan hal itu karena kita rangking 5 besar bahaya ancaman LGBT,” ungkapnya saat memberi sambutan.

diakui Adib, bahwa Disdik Sumbar sudah menyusun dan membentuk tim penguatan akan bahaya dan pencegahan LGBT karena LGBT sangat bertentangan Adat Basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah (ASSBK)

“Bersama LPPM kita akan mengawal bahaya ancaman LGBT, kita sudah susun dan betuk tim untuk menegakkan ASSBK,” terangnya.

Untuk diketahui dampak-dampak kesehatan paling besar yang ditimbulkan adalah 78% pelaku LGBT yang terjangkit penyakit kelamin menular. Selain itu, virus HIV akan lebih mudah untuk disebarkan. (/nhs)

Tinggalkan Balasan