Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Disdikprov Sumbar) Beri pelatihan persiapan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kepada Teknisi Komputer dan proktor di Sekolah yang ada di bawah lingkungan Disdikprov Sumbar, sosialisasi tersebut dilaksanakan di Hotel Axana Padang pada 11 s/d 13 Febuari 2020.
Manfaat dari UNBK semua soal tersimpan di dalam komputer, UNBK lebih fleksibel mengenai jadwal tes dan dilakukan berulang. Meski demikian soal tetap terjamin validasinya dan sulit melakukan kecurangan.
Dari segi akuntabilitas UNPBT lebih rumit dan berjenjang sehingga dapat terjadi kecurangan dan sudah sering terjadi. Sedangkan UNBK lebih transparan karena soal langsung diberikan ke Sekolah dari pusat sehingga kebocoran sulit terjadi dan kecurangan saat pelaksanaan pun sulit dilakukan.
Maka dari itu, Proktor bertanggungjawab terhadap server Selama UNBK berlangsung sehingga perlu sosialisasi dulu agar tidak ada kendala selama ujian.
Kegiatan ini dibuka oleh Kadisdikprov Sumbar Adib Alfikri, dalam arahannya ia menyampaikan bahwa ini adalah pelatihan Proktor terakhir dalam UN.
“Ini adalah pelatihan proktor yang terakhir kita laksanakan dalam UNBK, seperti yang kita ketahui bahwa menteri Nadiem mengeluarkan kebijakan UN tidak ada lagi dan diganti dengan Assesment, karena ini adalah yang terakhir kita harus hilangkan semua permasalahan dalam UN, harus zero kesalahan dan masalah”, tuturnya.
“Proktor ini adalah ujung tombak dalam UNBK, proktor harus bisa meminimalisir kesalahan dalam UN nanti, semoga dengan pelatihan ini tepat sasaran dan kita menjadi provinsi terbaik dalam pelaksanaan UN”, lanjut Adib saat pembukaan.
Adib pun juga meminta kepada Kacabdin untuk berperan dan mengawasi UN tahun ini, serta selalu berkoordinasi dengan Dinas kab/kota dalam penyelarasan UN nanti.
Sementara itu, sekretaris UNBK Sumbar Irman menjelaskan Proktor bertugas mengawasi mulai dari komputer dinyalakan hingga dimatikan. Saat ujian nanti satu proktor bertugas di satu ruang ujian.
Ia menerangkan langkah menyalakan komputer hingga mati mengikuti prosedur dan harus runut agar tidak menimbulkan risiko kerusakan sistem.
Sementara teknisi bertugas terhadap hal yang bersifat teknis seperti memperbaiki komputer bila terjadi kerusakan saat ujian berlangsung dan di setiap sekolah minimal harus ada satu orang teknisi.
Selanjutnya, sebelum pelaksanaan ujian, teknisi dan proktor bekerjasama menjaga server setelah terkoneksi dengan pusat dan mengunduh soal ujian agar tidak diganggu pihak tertentu karena dikhawatirkan mengganggu sistem.
“Langkah-langkah dan tugas ini yang perlu disosialisasikan mengingat akan resiko kebocoran dan hal yang tidak diinginkan soal,” ujarnya.
Untuk diketahui sosialisasi ini didampingi oleh Tim Help Desk Puskom Prov Sumbar dan hadiri seluruh Kepala Cabang Dinas I s/d VII.