Disdik Sumbar Sosialisasi GSMS

Indonesia kaya akan seni dan budaya, ada banyak ragam seni dan budaya yang berkembang di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, kita bisa mendapati seni dan budaya yang unik dan indah. Karena hal itu pentingnya pelajaran kesenian dalam mengimbangi kemampuan siswa di bidang akademik ternyata mampu melatih rasa siswa untuk menumbuhkan kembangkan karakter positif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh, karena itu guna mengembalikan fungsi seni ke sekolah, Direktorat Kesenian Ditjen Kemendikbud menggelar gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).

Sesuai dengan arahan Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat melalui Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) melaksanakan Sosialisasi dan koordinasi.  Tadi siang (14/08/17) bertempat di Aula Baltekkomdik  puluhan Kepala Sekolah dari berbagai sekolah menghadiri kegiatan sosialisasi GSMS.  GSMS bertujuan untuk membantu pengajaran seni di sekolah sekaligus melestarikan kesenian lokal pada daerah-daerah di Nusantara salah satunya di Sumatera Barat.

Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, agar para peserta didik dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seniman. Program ini dilaksanakan dalam rangka menanamkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya sehingga dapat memperkuat karakter para peserta didik. Hasil kegiatan ekstrakurikuler dapat dipresentasikan dalam bentuk pameran/pementasan dengan melibatkan publik (guru, tenaga pendidik, komite sekolah, masyarakat di sekitarnya) untuk diapresiasi.

Materi Gerakan Seniman Masuk Sekolah meliputi:
1. Seni Pertunjukan: Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater;
2. Seni Rupa;
3. Seni Media Baru;
4. Seni Sastra.

Sementara itu, Zakri perwakilan dari PSMA Disdik Sumbar menyampiakan GSMS ini merupakan program unggulan dan Kemdikbud yang ingin menonjolkan pelibatan publik dalam setiap program dan kegiatannya. Ia pun meminta sekolah berusaha seoptimal mungkin upaya pelestarian kebudayaan. Karena itu, pelibatan para seniman dalam program tersebut sangat penting guna menjaga pelestarian budaya di Tanah Air salah satunya yang ada di Ranah Minang.

setiap sekolah bebas memilih salah satu materi GSMS dan nantinya akan diadakan pertunjukan oleh sekolah, bahakan kalau bisa ditampilkan dalam salah satu kegiatan Disdik Sumbar yakni Gebyar Pendidikan, tambahnya. Setiap sekolah boleh mencari seniman yang sesuai kriteria untuk sekolah, dan masuk kategori yang telah ditetapkan Kemendikbud. Nantinya jam pelajaran diluar jam sekolah, dan diadakan 27 kali pertemuan.

 

Seniman yang menjadi pengajar dalam kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan seniman setempat, dengan kriteria sebagai berikut :
a) Seniman adalah warga negara Indonesia yang berasal dari daerah setempat ataupun seniman yang bekerja dan berkesenian di wilayah pelaksanaan GSMS.
b) Seniman bukan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
c) Seniman masih aktif berkesenian dibuktikan dengan rekomendasi dari lembaga kesenian setempat.
d) Seniman yang mengajar merupakan seniman yang memiliki salah satu kompetensi di bidang Tari, Musik, Teater, Seni Rupa, Seni Media baru dan sastra
(sesuai dengan kondisi kesenian di wilayah pelaksanaan GSMS) dibuktikan dengan rekomendasi dari lembaga kesenian setempat.
e) Seniman memiliki penampilan rapi dan sikap pedagogis.
f) Seniman mampu membuat materi pembelajaran dan mempraktikannya.
g) Seniman dapat berkomunikasi dengan baik.

Tinggalkan Balasan