Kepala Dinas Perhubungan Kebudayaan Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Pidie Jaya, Aceh, Nasir menyatakan, sebanyak 30 persen fasilitas pendidikan di kabupaten tersebut rusak akibat gempa 6,4 Skala Richter (SR).
“30 persen lebih bangunan sekolah rusak akibat gempa,” kata Nasir di Posko penanganan tanggap bencana di halaman kantor Bupati Pidie Jaya, Kamis (8/12/2016)
Usai gempa bumi Rabu pagi, aktivitas pendidikan di kabupaten tersebut berhenti dengan sendirinya dan para keluarga korban untuk sementara waktu sudah mulai mengungsi.
“Aktivitas pendidikan terhenti untuk sementara waktu dan kita sedang fokus pada evakuasi korban gempa,” katanya lagi.
Ada pun daerah terparah terjadinya gempa meliputi Ibu Kota Kabupaten Pidie Jaya (Meureudu), Kecamatan Tringgraden, Ulee Glee, Meurah Dua.
“Kita upayakan aktifitas pendidikan kembali normal Senin (12/12/2016),” ujarnya.