Kamis , 21 November 2024

Penyerahan Kitab Amal Manusia

Pengajian Jumat (28/2) – Seluruh manusia dibangkitkan dari kubur ke Padang Mahsyar. Mereka berdiri di sana selama Allah S.W.T kehendaki, dalam keadaan telanjang dan tanpa alas kaki. Salah satu peristiwa besar yang akan terjadi pada saat upacara hisab ialah penyerahan buku catatan amal manusia di dunia.

Demikian inti ceramah Ustad Episantoso, di Mushala Nurul Ilmi, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Jumat (28/2). Tausiah tersebut disampaikan di hadapan jemaah yang terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris, para Kepala Bidang, para Kepala Seksi dan staf.

MALAIKAT PENCATAT AMAL
Allah S.W.T. berfirman :"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan manusia melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Surat Qaf 50:18)
Al-Quran menamakan kedua malaikat ini dengan sebutan al-Hafazah (penjaga amal perbuatan manusia).

Imam al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah S.A.W bersabda yang maksudnya:  Sesungguhnya Allah S.W.T mencatat amalan baik dan buruk manusia. Maka siapa yang berkeinginan (hamma) untuk melakukan kebaikan namun tidak jadi melakukannya, akan ditulis untuk kebaikan sempurna.

Dan siapa yang berkeinginan untuk melakukannya lalu ia benar-benar melakukannya, maka ditulis untuknya 10 kebaikan sehingga tujuh ratus kali, bahkan hingga tidak terbatas.

Dan siapa yang berkeinginan melakukan keburukan, namun ia tidak jadi melakukannya, maka ditulis untuknya satu kebaikan. Namun jika ia benar-benar melakukannya, maka akan ditulis untuknya satu kejahatan.

Kedua malaikat ini tidak pernah penat atau bosan mencatat amalan manusia, hingga tiba saat kematian orang tersebut lalu ditutuplah buku amalannya. Dan buku itu akan dibuka lagi apabila orang tersebut dibangkitkan kembali untuk menjalani hisab (perhitungan).

Diriwayatkan, bahwa buku itu akan turun dari arah langit, lalu berterbangan mencari para pemiliknya yang ketika itu sedang berdiri di Padang Mahsyar. Sebagian ulama membayangkan pemandangan waktu itu bagaikan hujan salju yang sangat lebat.

Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Rasulullah S.A.W bersabda yang maksudnya, "Seringkali sebuah kata-kata yang diucapkan seseorang, ia menganggap ringan saja, namun dapat membuatnya melayang-layang di neraka selama tujuh tahun lamanya."

Ingat, 1 hari akhirat = 1.000 tahun perhitungan hari di dunia.

Manusia akan berada di Padang Mahsyar selama 50.000 tahun akhirat.

Pesan Rasulullah S.A.W :

HATI HATI TERHADAP TIGA HAL :

  1. Hati hati terhadap tipuan Nikmat ALLAH S.W.T

Sabar yang terberat adalah, ketika diuji dengan kenikmatan. Bukan ketika mendapat musibah. Saat ditimpa musibah, orang biasanya akan bersabar menerimanya, karena tidak ada pilihan lain. Dengan musibah orang bisa disadarkan, kemudian jadi taat beribadah, dan berdoa minta diberi rezki..

Tapi ketika diberi kenikmatan berlimpah…, orang sering lupa diri, sombong, takabur, angkuh, dan lupa bahkan malas beribadah kepada ALLAH S.W.T.

  1. Hati-hati ditipu diri sendiri

Saat nanti bertemu ALLAH S.W.T., kita jadi orang yang tertipu. Merasa telah banyak berbuat amal, tapi amalannya tidak diterima ALLAH S.W.T., sehingga buku amal yang diterima sangat tipis, karena lupa bahwa saat di dunia setiap hari kita telah menipu diri sendiri. Beramal rajin, sedekah rajin, ibadah rajin, tapi dikerjakan bukan karena ALLAH S.W.T., melainkan karena ingin dipuji orang.

Maka dia jadi orang yang BANGKRUT saat menghadap ALLAH S.W.T., karena ternyata amalannya habis untuk menutupi timbangan dosanya yang berat.

  1. Merasa tidak berdosa, tapi buku catatan dosanya sangat tebal. Merasa tidak berdosa, tapi tiap hari di dunia panen dosa. Dosa mulut, dosa aurat, dosa tangan, dosa kaki, dosa perbuatan…

Bermuhasabahlah di peristiwa kubur:

  1. Yakinlah ada Alam Kubur, sesudah kematian kita. Alam kubur itu sudah menunggu setiap diri. Perkuat Aqidah (keyakinan) tentang ini.
  2. Yakinlah ada Mahsyar, setelah Alam Kubur. Kita akan berada disana selama 50.000 tahun akhirat. (1 tahun akhirat = 1.000 tahun dunia)
  3. Yakinlah ada Syurga dan Neraka, setelah Alam Mahsyar. Kita akan kekal di dalamnya. Secara Aqidah, kelak setiap muslim akan masuk Syurga, tergantung timbangan amal dan dosanya yang membuat dia harus masuk neraka dulu dalam tempo singkat atau lama menurut perhitungan Allah S.W.T., kecuali yang mempersekutukan ALLAH S.W.T., dia kekal di neraka selamanya.

Fawailul lil mussalli = Neraka wail bagi orang shalat, tapi lalai dalam shalatnya.

  1. Melalaikan ALLAH S.W.T., karena kesibukan dunia atau karena makhluknya. Sibuk kerja walau Azan sudah berkumandang..
  2. Menganggap remeh hukum hukum ALLAH S.W.T. yang kecil-kecil dan sederhana. (contoh: hukum menutup aurat bagi wanita)
  3. Jangan suka berburuk sangka, suka memfitnah, berkata bohong, mengada-adakan yang tidak ada (ngarang untuk menzalami), iri, dengki, hasad, busuk hati…

Jangan sampai masuk surga, tapi menyesal setiap hari.

Surga ALLAH S.W.T. itu bertingkat-tingkat dengan fasilitas berbeda, layaknya perbedaan fasilitas hotel Melati dan hotel Bintang 5.

Yang membedakan kita di hadapan ALLAH S.W.T. bukan pangkat, jabatan, kedudukan, kekayaan, rupawan, pendidikan dan kencatikan…tapi Ketaqwaan pada ALLAH-lah yang membedakan tempat kita di hadapan ALLAH S.W.T.

Terlalu banyak peluang beribadah, peluang mengumpulkan amal tiap hari, tapi kita lalaikan begitu saja. Padahal kita diciptakan ALLAH S.W.T. semata-mata adalah untuk beribadah kepada-NYA saja. Hidup adalah untuk beribadah pada ALLAH S.W.T.

Karena itu hidup dan matilah dengan Ilmu yang bersumber dari ALLAh S.W.T.

CONTOH TERINDAH :

Kisah Bilal yang diceritakan Rasulullah S.A.W adalah contoh terindah, betapa ALLAH S.W.T meninggikan derajat hambanya bukan karena kekayaan, pangkat, kedudukan dan jabatan.

Bilal – sahabat terkasih Rasullullah adalah seorang hamba sahaya. Kulitnya hitam, tidak berpendidikan, tidak kaya seperti Ali, tidak pemberani seperti Umar bin Khatab, tapi dia termasuk satu dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, dengan kedudukan istimewa di hadapan ALLAH S.W.T..

Apa rahasianya? Ternyata Bilal adalah seorang yang sangat cerdas dalam beribadah. Bilal – sangat tahu apa yang bisa membuat ALLAH S.W.T sangat menyayanginya. Yaitu hanya dengan MENJAGA WUDHU setiap saat, setiap hari dan sepanjang hidupnya, tentunya dengan tetap menjaga ketaqwaannya. Bilal – berhasil menjadi orang istimewa di hadapan ALLAH S.W.T.

Semoga kita menjadi orang yang cerdas dalam menghadapi kehidupan dunia dan cerdas pula mempersiapkan diri menghadapi kematian. Kematian adalah sebuah kepastian yang sangat dekat dengan kita. (bal-01)

 

Pada Ujungnya Hidup Ini Akan Berakhir Di Neraka Atau Surga

Status Manusia Penentuan Akhirnya Adalah Di Akhriat Bukan Di Dunia Ini

Menyesalah Di Dunia, Menyesal Di Akhirat Tiada Berguna

Camkanlah !!!

Tentang Balai TIK Pendidikan

Lihat Juga

PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat

Tinggalkan Balasan