Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan menerima 63 guru garis depan yang akan didistribusikan kepada tiga daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T) di provinsi itu pada Mei ini. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Drs. Burhasman, MM, mengatakan 63 guru tersebut akan didistribusikan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.
GGD yang akan didistribusikan itu, jelasnya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang direkrut oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan melakukan pengabdian di daerah 3T selama satu tahun. “Masing-masing daerah akan mendapatkan lebih kurang 20 guru,” katanya. Dengan demikian, ia berharap dengan distribusi guru tersebut terutama ke daerah 3T dapat membuat pendidikan di Sumbar merata dan menjangkau seluruh daerah sehingga dapat mempercepat pemerataan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga memutasi guru dan kepala sekolah SMA/SMK di daerah itu guna pemerataan pendidikan hingga ke daerah-daerah 3T. Tahap awal sebanyak 1.000 tenaga pendidik SMA dan SMK pada 19 kabupaten dan kota di Sumbar akan dimutasi. Dilanjutkan untuk 2.000 orang pada tahap II. Penentuan guru yang akan dimutasi tersebut dilakukan melalui pemetaan potensi guru dan kepala sekolah di Sumbar. “Pemetaan potensi itu penting agar pemerataan yang dilakukan bisa terukur,” katanya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan pendidikan menengah dialihkan dari awalnya kabupaten dan kota ke provinsi. Peralihan kewenangan itu memungkinkan pemerintah provinsi untuk melakukan pemerataan pendidikan hingga daerah 3T