Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Adib Alfikri melaksanakan rapat koordinasi antar kepala sekolah SMA/SMK/SLB se-Sumbar, rakor dilaksanakan terkait pencegahan covid pada satuan pendidikan dan cara pencegahannya.
Seperti yang diketahui, Covid-19 dilingkungan pendidikan sempat mencoreng nama Disdik Sumbar, yang dimana penambahan kluster baru di sekolah boarding, seperti SMAN 1 Sumbar, dan baru-baru ini terjadi di Yayasan Ar-Risalah.
Sebanyak 61 siswa SMAN 1 Sumbar positif covid-19 dan diisolasi mandiri di secara mandiri di asrama.
Maka dari banyaknya penambahan kluster baru pada satuan pendidikan, perlu adanya dilaksanakan hal rakor agar terjalinnya persamaan persepsi dalam penanggulangan covid-19 disatuan pendidikan.
Hadir dalam rakor tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Staf Ahli Kemenkes Dr. Andani Eka Putra, Kadisdik Sumbar, Kadinkes Sumbar Arry Yuswari, eselon III, Kacabdin dan seluruh kepala sekolah SMA/SMK/SLB dilingkungan disdik Sumbar.
Dalam sambutannya Gubernur Mahyeldi menyampaikan harapannya agar Dinas Kesehatan dapat memberikan edukasi dan bimbingannya dalam penanganan covid-19, serta berkolaborasi dengan Dinas pendidikan agar tak terulang kasus serupa.
“Dalam perda tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru sudah jelas, bagaimana harusnya mencegah penyebaran covid, saya minta kepada Dinkes harus bisa memberikan bimbingan terhadap satuan pendidikan, harus ada kolaborasi antara disdik dan Dinkes” tuturnya dalam sambutan melalui virtual tersebut.
Lebih lanjut Gubernur Mahyeldi mengingatkan kunci dari penyebaran covid adalah kedisiplinan, kalau tidak disiplin akan selalu bertambah kluster baru di sekolah boarding
Senada hal serupa disampaikan Dr. Andani dalam rakor, ia menyebutkan saat ini sekolah boarding adalah kluster baru penyebaran covid, banyaknya kunjungan sanak keluarga yang tidak dipatuhi dengan protokol kesehatan.
“Jika kita tidak disiplin, maka bertambahlah selalu kasus positif, harus ada penekenan kepada satuan pendidikan, kedisiplinan dalam prokes menjadi harga mati dalam pencegahan kasus covid-19 dilingkungan sekolah.” Tuturnya.
Diharapkan nanti setelah diadakan rakor ini, kepala sekolah didapati mampu dalam menejerial pengelolaan dan penetapan prokes di sekolah masing-masing