Kadisdikprov Sumbar Adib Alfikri buka kegiatan Pelatihan guru pembina Olimpiade Sains dan penelitian yang diadakan oleh Sekolah Ilmuan Minangkabau untuk meningkatkan pembinaan guru pendamping olimpiade sains dan penelitian, acara tersebut diadakan di Pusdiklat Kemendagri Baso, Agam (18/1).
Kegiatan ini diadakan oleh Sekolah Ilmuan Minangkabau (SIM) bekerjasama dengan Yayasan Baabussalam Hasdar, Generasi Indonesia Emas (GIE), Minang Diaspora Network (MDN), dan Wardah Cosmetic.
Hadir dalam kesempatan tersebut Fasli Jalal mantan Wamendikbud RI, Ismed Amzis Anggota komisi V DPRD Prov Sumbar, tim ahli dalam pengembangan pendidikan dan Tim Wardah.
Dalam awal paparannya Adib Alfikri menjelaskan untuk meminta DPRD Mendukung anggaran Disdikprov Sumbar.
“Kebetulan ada anggota DPRD saya berharap mendukungan anggaran tinggi yang 31% itu dapat kita gunakan dengan maksimal dan memechingkannya kedepan, saya juga apresiasi kegiatan ini juga karena ini adalah bentuk persiapan kita dalam kegiatan olimpiade bidang sains”, tuturnya.
Ia juga memberi amanat untuk para guru untuk melaksanakan tugasnya.
“Pada guru saya berharap ada lima yang harus dimiliki para guru, pertama bagaiama para guru mampu memunculkan keterampilan bertanya dan berpikir analisa untuk anak didiknya, kedua guru tidak hanya dituntut kompetensi teknis, tapi harus memiliki komunikasi dengan orang tua dan unsur yang dapat menyukseskan pendidikan, ketiga harus miliki keterampilan konseling, keempat bagaimana mengintegrasikan mata pelajaran yang diampunya dengan materi nilai-nilai kemanusiaan, dan kelima tingkatkan kemampuan dalam IT, “tambahnya dalam pembukaan.
Sementara itu, Fasli Jalal selaku pemilik Yayasan Baabussalam Haidar mengatakan bahwa pandangannya pendidikan di Sumbar agak tertinggal dalam sains.
“Saya melihat memang Minang agak tertinggal dalam dunia sains, maka dari itu saya berterimakasih atas kinerja dalam mengembangkan pendidikan sains semoga dengan kegiatan pelatihan dan pembinaan ini dapat mengembangkan kompetensi sains dan nantinya bisa menjadi jawara olimpiade sains,” jelasnya.
Untuk diketahui SIM didikiran oleh GIE dan Yayasan Baabussalam Haidar yang berkomitmen ingin pemerataan ilmu sains di Minangkabau. pengembangan ilmu sains tanpa meninggalkan nilai-nilai Minangkabau.
Dalam hal olimpiade sains di Sumbar memang agaknya tertinggal, maka dari itu kegiatan ini dapat mensejajarkan dengan daerah lain.
Dan juga pengajarnya adalah peraih mendali sains dalam tingkat nasional maupun internasional yang berkomitmen terus menularkan ilmu sains.